Selama hidup ada 2 kata yang sangat penting dan menjadi fokus perhatian saya, yaitu hidup dan sukses.Pertanyaan-pertanyaan tentang hidup mulai memenuhi pikiran saya ketika saya mulai menanjak dewasa. Siapakah saya? Dari mana saya berasal? Untuk apa saya berada di sini? Apa makna dan tujuan hidup ini? Apa yang terjadi ketika saya meninggal? Adakah Tuhan, Sang Pencipta? Siapa dan di manakah Dia?
Pertanyaan-pertanyaan tentang sukses jugamengusik pikiran saya. Apakah sukses itu? Apakah sukses sebagai seorang manusia? Bagaimana saya mendefinisikan sukses hidupku? Apa yang paling penting untuk menjalani hidup sebagai seorang sukses?
Dua kata ini, saya yakin, juga pernah menghampiri pikiran Anda dan setiap manusia yang hidup di dunia ini. Dan selama hidup kita selalu dalam pergelutan untuk mencari dan memberi makna atas dua kata ini. Dan kita terus melakukannya hingga kita menutup mata untuk terakhir kalinya.
Anthony Robbins mengatakan questions are answers. Dalam setiap pertanyaan terkandung jawaban kalau kita sungguh-sungguh mencarinya. Keberanian mempertanyakan adalah kekuatan yang luar biasa, ketika kita siap menghadapi ketidakpastian dan kebingungan dalam pencarian tersebut. Konfusius mengatakan, kebingungan adalah awal dari pencerahan. Ketika kita siap untuk menapaki jalan yang berbeda, maka hidup kita akan berubah dan tidak sama lagi.
Menurut saya, pertanyaan atas hidup dan sukses merupakan pertanyaan yang perlu kita ajukan kepada diri dan mencari jawaban dalam perenungan sedini mungkin dalam hidup. Bukan ketika kita sudah tua dan menunggu hari-hari terakhir. Dan mengajarkan anak-anak muda untuk hal yang sama merupakan hadiah tak ternilai sebagai orang tua.
Sebenarnya ada benang merah untuk dua kata ini, yaitu satu kata: bahagia. Setiap manusia dalam hidupnya berusaha menjalani hidup yang sukses. Dan kehidupan yang sukses adalah kebahagiaan. Dalai Lama & Howard Cutler mengatakan dalam bukunya The Art of Happiness, tujuan hidup manusia adalah untuk meraih kebahagiaan. Dengan demikian, hidup yang sukses adalah menjalani hidup sehari-hari penuh dengan kebahagiaan.
Lalu bagaimana kita mencapai kebahagiaan? Semua dimulai dari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan atas hidup dan sukses. Ajaran-ajaran dan kitab-kitab suci agama memberikan tuntunan dalam pencarian ini. Buku-buku bagus juga merupakan sahabat terbaik dalam proses ini. Perenungan merupakan kondisi yang paling tepat. Dan kuncinya terletak pada cara kita menjalani jawaban tersebut. Pemegang kuncinya adalah kita masing-masing, dan orang yang berhak membuka pintu, memasuki, dan menjalani jalan baru itu juga tidak dan bukan lain adalah kita masing-masing.
Lalu di mana tempat dan sumber jawaban atas pertanyaan atas hidup, sukses dan kebahagiaan? Temukan jawabannya dalam cerita berikut.
Konon, setelah Sang Pencipta menciptakan alam semesta beserta seluruh isinya, hewan-hewan, tumbuh-tumbuhan, dan manusia, maka tinggal satu tugas terakhir, yaitu meletakkan rahasia hidup di tempat yang tepat. Manusia baru dapat menemukannya pada saat dia telah mencari-carinya dan siap untuk menerimanya. Maka Sang Pencipta memanggil para malaikat dan memberi tugas ini. Para malaikat pun mulai berembuk dan berdiskusi .
Salah satu malaikat memberikan usul, "Bagaimana kalau kita meletakkan rahasia itu di atas gunung paling tinggi? Manusia tidak akan menemukannya di sana."
Atas pertanyaan ini malaikat yang lain menjawab, "Kita telah menciptakan manusia dengan ambisi dan rasa ingin tahu yang tidak pernah terpuaskan, mereka pada akhirnya akan mendaki bahkan gunung yang paling tinggi sekalipun."
Lalu, yang lain memberi saran, "Bagaimana kalau rahasia itu disembunyikan di dasar samudera yang paling dalam?"
Terhadap saran ini, yang lain menjawab, "Kita telah menciptakan manusia dengan kemampuan imajinasi tanpa batas dan keinginan yang meluap-luap untuk menjelajahi dunianya, cepat atau lambat, manusia bahkan akan mencapai samudera yang paling dalam sekalipun."
Akhirnya malaikat yang paling tua muncul dengan satu solusi: "Mari kita sembunyikan rahasia hidup di tempat yang paling akhir dicari manusia, suatu tempat yang hanya akan dia datangi bila dia telah mencoba semua kemungkinan dan telah siap menerimanya." Lalu semua bertanya, "Di manakah tempatnya?"
Malaikat yang paling tua itu menjawab, "Kita akan menyimpannya jauh di dalam hati nurani setiap manusia."
Semua malaikat setuju, dan akhirnya diputuskan rahasia hidup disimpan di sana. Sejak itu dan sampai sekarang rahasia terbesar itu tersimpan di dalam hati manusia yang paling dalam, menunggu siapa pun yang telah siap untuk menerimanya.
Sudahkah kita mencari dan menemukannya? Mari kita lakukan sebelum semuanya terlambat.
Pertanyaan-pertanyaan tentang sukses jugamengusik pikiran saya. Apakah sukses itu? Apakah sukses sebagai seorang manusia? Bagaimana saya mendefinisikan sukses hidupku? Apa yang paling penting untuk menjalani hidup sebagai seorang sukses?
Dua kata ini, saya yakin, juga pernah menghampiri pikiran Anda dan setiap manusia yang hidup di dunia ini. Dan selama hidup kita selalu dalam pergelutan untuk mencari dan memberi makna atas dua kata ini. Dan kita terus melakukannya hingga kita menutup mata untuk terakhir kalinya.
Anthony Robbins mengatakan questions are answers. Dalam setiap pertanyaan terkandung jawaban kalau kita sungguh-sungguh mencarinya. Keberanian mempertanyakan adalah kekuatan yang luar biasa, ketika kita siap menghadapi ketidakpastian dan kebingungan dalam pencarian tersebut. Konfusius mengatakan, kebingungan adalah awal dari pencerahan. Ketika kita siap untuk menapaki jalan yang berbeda, maka hidup kita akan berubah dan tidak sama lagi.
Menurut saya, pertanyaan atas hidup dan sukses merupakan pertanyaan yang perlu kita ajukan kepada diri dan mencari jawaban dalam perenungan sedini mungkin dalam hidup. Bukan ketika kita sudah tua dan menunggu hari-hari terakhir. Dan mengajarkan anak-anak muda untuk hal yang sama merupakan hadiah tak ternilai sebagai orang tua.
Sebenarnya ada benang merah untuk dua kata ini, yaitu satu kata: bahagia. Setiap manusia dalam hidupnya berusaha menjalani hidup yang sukses. Dan kehidupan yang sukses adalah kebahagiaan. Dalai Lama & Howard Cutler mengatakan dalam bukunya The Art of Happiness, tujuan hidup manusia adalah untuk meraih kebahagiaan. Dengan demikian, hidup yang sukses adalah menjalani hidup sehari-hari penuh dengan kebahagiaan.
Lalu bagaimana kita mencapai kebahagiaan? Semua dimulai dari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan atas hidup dan sukses. Ajaran-ajaran dan kitab-kitab suci agama memberikan tuntunan dalam pencarian ini. Buku-buku bagus juga merupakan sahabat terbaik dalam proses ini. Perenungan merupakan kondisi yang paling tepat. Dan kuncinya terletak pada cara kita menjalani jawaban tersebut. Pemegang kuncinya adalah kita masing-masing, dan orang yang berhak membuka pintu, memasuki, dan menjalani jalan baru itu juga tidak dan bukan lain adalah kita masing-masing.
Lalu di mana tempat dan sumber jawaban atas pertanyaan atas hidup, sukses dan kebahagiaan? Temukan jawabannya dalam cerita berikut.
Konon, setelah Sang Pencipta menciptakan alam semesta beserta seluruh isinya, hewan-hewan, tumbuh-tumbuhan, dan manusia, maka tinggal satu tugas terakhir, yaitu meletakkan rahasia hidup di tempat yang tepat. Manusia baru dapat menemukannya pada saat dia telah mencari-carinya dan siap untuk menerimanya. Maka Sang Pencipta memanggil para malaikat dan memberi tugas ini. Para malaikat pun mulai berembuk dan berdiskusi .
Salah satu malaikat memberikan usul, "Bagaimana kalau kita meletakkan rahasia itu di atas gunung paling tinggi? Manusia tidak akan menemukannya di sana."
Atas pertanyaan ini malaikat yang lain menjawab, "Kita telah menciptakan manusia dengan ambisi dan rasa ingin tahu yang tidak pernah terpuaskan, mereka pada akhirnya akan mendaki bahkan gunung yang paling tinggi sekalipun."
Lalu, yang lain memberi saran, "Bagaimana kalau rahasia itu disembunyikan di dasar samudera yang paling dalam?"
Terhadap saran ini, yang lain menjawab, "Kita telah menciptakan manusia dengan kemampuan imajinasi tanpa batas dan keinginan yang meluap-luap untuk menjelajahi dunianya, cepat atau lambat, manusia bahkan akan mencapai samudera yang paling dalam sekalipun."
Akhirnya malaikat yang paling tua muncul dengan satu solusi: "Mari kita sembunyikan rahasia hidup di tempat yang paling akhir dicari manusia, suatu tempat yang hanya akan dia datangi bila dia telah mencoba semua kemungkinan dan telah siap menerimanya." Lalu semua bertanya, "Di manakah tempatnya?"
Malaikat yang paling tua itu menjawab, "Kita akan menyimpannya jauh di dalam hati nurani setiap manusia."
Semua malaikat setuju, dan akhirnya diputuskan rahasia hidup disimpan di sana. Sejak itu dan sampai sekarang rahasia terbesar itu tersimpan di dalam hati manusia yang paling dalam, menunggu siapa pun yang telah siap untuk menerimanya.
Sudahkah kita mencari dan menemukannya? Mari kita lakukan sebelum semuanya terlambat.